Transforming Organizations for Sustainable Development Goals” Panggah Mening!
UIN Sayyid Ali Rahmatullah (UIN Satu) Tulungagung
Tulungagung, 6-7 Oktober 2021
Read more...FEBI_IAIN TULUNGAGUNG. Selasa, 22 Januari 2019 bertempat di Auditorium Lt. 6 Gedung Syaifuddin Zuhri dilaksanakan Pelantikan Pengurus Dema dan HMJ (6 HMJ = Perbankan Syariah, Ekonomi Syariah, Mazawa, Akuntansi syariah, Maajemen Keuangan Syariah, dan Manajemen Bisnis Islam) Febi IAIN Tulungagung. Acara berlangsung spektakuler karena baru kali pelantikan dilaksanakan secara serentak dan FEBI lah yang pertama melakukan pelantikan, mengawali fakultas lain yang ada di IAIN Tulungagung. Pelantikan ini akan menggores sejarah dan bisa dilanjutkan untuk kader adik tingkat berikutnya. Acara dihadiri oleh Dekan, Wakil Dekan III, para Kajur, Sema I, Dema I, undangan, dan seluruh pengurus Dema dan HMJ terlantik sebanyak 450 mahasiswa.
Dalam sambutannya Dr. Dede Nurrohman, M.Ag (Dekan FEBI) menyampaikan bahwa kunci organisasi adalah kekompakan. Dengan kekompakan akan mewujudkan dedikasi yang tinggi pada organisasi, dan kalian semua (mahasiswa) menunjukkan kekompakan itu pada hari ini melalui pelantikan spektakuler. FEBI yang secara kuantitas besar harus mampu menunjukkan kualitas yang tinggi pula. Mahasiswa Febi tidak hanya berkuantitas tapi juga harus berkualitas. Itulah tantangan untuk mahasiswa. Pengurus terlantik Dema dan HMJ hari ini adalah pengurus terpilih dari Pemilu raya yang diselenggarakan 1 bulan yang lalu. Pemilu Raya adalah wujud pembelajaran demokratis, walau dalam pelaksanaannya terdapat ketidaklancaran, itulah proses pembelajaran. Tahun depan sudah tidak ada lagi penyelenggaran pemilu raya, karena ada aturan baru UU Ormawa dari Diktis Kemenag RI, bahwa proses pemilihan Ormawa dilakukan melalui perwakilan. Hal ini tentu saja untuk mengurangi ketegangan-ketegangan yang bisa menimbulkan ketidaklancaran pemilihan itu sendiri. Oleh karena itu sangatlah penting untuk menjaga kekompakan. Pelantikan secara bersama-sama ini menjadi isyarat bahwa kita akan maju bersama, melangkah, bersinergi untuk mewujudkan apa yang menjadi cita-cita organisasi sebagaimana tema pelantikan hari ini adalah “Sinergisitas dan Dedikasi dalam Mewujudkan Prestasi Organisasi”. Jangan saling bersaing antar mahasiswa jurusan. Apalagi jumlah jurusan yang mahasiswanya banyak mendominasi yang sedikit. Perbedaan ini jangan menjadikan kita pecah. Agenda yang sudah dilakukan pengurus lama jangan anggap sesuatu yang klimak, sehingga pengurus baru menjadi anti klimak. Pengurus sebelum kalian belumlah puncak kejayaan dan kekompakan. Jangan merasa sudah sukses, karena jika seseorang sudah merasa sukses maka yang terjadi berikutnya adalah kemerosotan. Semangat terus untuk maju dan aktifitas ini belumlah klimak. Kalian harus punya banyak mimpi yang harus dikejar. Semua tergantung pada pengurus terlantik hari ini dan bersama bapak/ibu dosen mewujudkan mimpi itu menjadi nyata dan FEBI IAIN Tulungagung semakin jaya. (red.w3)
Rabu, 16 Januari 2018- IAIN Tulungagung. CEPS sebagai lembaga studi ekonomi dan kebijakan publik yang bernaung di Fakultas FEBI, mendapatkan kepercayaan luar biasa dari BAZNAS Tulungagung berupa di setujuinya langkah kerjasama dalam bidang pemberdayaan masyarakat. Dalam sambutannya ketua komisioner BAZNAS Tulungagung KH. MOH. Fathurro'uf, M.Pd.I Menuturkan bahwa,
“Saya menyambut baik bentuk kerjasama ini, bagaimanapun juga, BAZNAS sebagai lembaga yang bergerak pada ranah sosial pemberdayaan ummat harus menanggung amanah yang besar. Urusan menentukan mustahiq itu tidak mudah, kami tidak bisa juga asal simpati untuk menentukan calon mustahiq. Maka, menurut kami harus ada alat ukurnya akar validitas kriteria delapan asnaf itu bisa tersalurkan secara benar dan tepat. Maka, bagi kami CEPS yang di miliki FEBI ini dirasa tepat untuk membantu kerja kami selama ini. Kami sadar BAZNAS akan lebih maju jika mau bekerja sama dengan insan akademik, karena mereka yang memiliki teori dan aplikasinya sedangkan kami adalah penyelenggara”.
Timweb FEBI pun sempat menanyai direktur CEPS bapak Syamsul Umam mengenai kerjasama ini. beliau berkomentar jika, langkah ini adalah berkah sekaligus tantangan bagi CEPS untuk menuju ke arah yang lebih baik. CEPS yang berdiri belum genap setahun ini, harus membuktikan integritasnya sebagai lembaga studi dan penelitian. Ruang-ruang laboratorium sosial yang sesungguhnya itu adalah masyarakat. Dan BAZNAS merupakan partner yang tepat bagi kami mengabdi dan berkhidmad guna mewujudkan Tridarma Perguruan Tinggi. Begitu tuturnya. ref,
Rabu 9 Januari 2019, IAIN Tulungagung, Center of Economic and Policy Studies (CEPS) sebagai pusat studi ekonomi dan kebijakan memaparkan hasil penelitian sementara tingkat ketergantungan pedagang pasar kabupaten Tulungagung terhadap fenomena menjamurnya bank harian (Rentenir). Acara itu berlangsung pada hari Rabu, 9 Januari 2019 di gedung Rektorat lantai tiga. Suatu kehormatan bagi FEBI dan beberapa peneliti mudanya, sebab acara paparan survey tersebut langsung dihadiri oleh bapak Rektor IAIN Tulungagung, Dr. Maftukhin M.Ag,Kepala Bank Indonesia (BI) regional JawaTimur , Kepala Bank Indonesia (BI) karesidenan Kediri, civitasakademikFakultasEkonomidanBisnis Islam (FEBI), ketua Lembaga penelitian danPengabdian kepada Masyarakat (LP2M) serta 20 peneliti muda Center of Economic and Policy Studies (CEPS).
Pemaparan hasil penelitian sementara diwakili oleh dua peneliti yang ditunjuk secara langsung oleh bapak Syamsul Umam selaku direktur Center of Economic and Policy Studies(CEPS) yakni saudari Fitri Fatimatusz (Semester 7) dan Roiyyatus Sa’adah(Semester 3). Dalam paparan surveynya disampaikan metode survei penelitian, karakteristik responden, perolehan modal responden, kesimpulan sementara dan rencana tindaklanjut (RTL) yang terfokus pada supply edukasi dan advokasi peminjaman modal lunak yang di hadapi oleh para pedagang kecil selama ini.
Apresiasi luar biasa diberikan oleh bapak Difi Ahmad selaku ketua Bank Indonesia, beliau mengatakan bahwa penelitian ini adalah penelitian tingkat dunia dan langka. Beliau juga mengatakan akan menjadikan hasil riset ini sebagai acuan kebijakan baru dari bank sentral. Begitu pula dengan bapak Joko selaku ketua Bank Indonesia (BI) karesidenan Kediri, beliau menyarankan output dari penelitian ini dapat membentuk Lembaga Wakaf Tunai sebagai alternatif advokasi peminjaman modal lunak terhadap pedagang pasar kabupaten Tulungagung. TIMweb
![]() | Today | 253 |
![]() | Yesterday | 252 |
![]() | This_Week | 505 |
![]() | This_Month | 3658 |
![]() | All_Days | 1254582 |